Kali ini kita akan membahas spesies
rumput laut dari divisi phaeophyta atau biasa kita sebut sebagai alga cokelat.
Sedikit deskripsi mengenai phaeophyta atau alga coklat, spesies-spesies alga
yang berada dibawah divisi ini memiliki warna kecoklatan. Pigmen yang identik
dengan pewarnaan ini adalah pigmen fukoxantin yang terdapat dalam alga cokelat.
Jenis-jenis alga coklat dikenal
dapat memproduksi asam alginat atau alginat saja. Alginat sering kita jumpai
sebagai pengental dalam produk makanan dan minuman, juga terdapat dalam
berbagai produk kosmetik dan kesehatan. Penjelasan lebih lanjut mengenai
alginat menyusul ya!
Sekarang kita bahas salah satu
spesies dari divisi alga coklat yaitu Padina
australis. Mungkin banyak dari teman-teman yang pernah melihatnya ketika
sedang berjalan-jalan di pesisir pantai atau dermaga, namun tidak terlalu ngeh. Spesies yang satu ini memang
jarang sekali dikenal oleh masyarakat umum khususnya di indonesia, padahal jumlah
dan sebarannya cukup besar lho!
Berikut klasifikasinya:
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Klas : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Famili : Dictyotaceae
Genus : Padina
Spesies : Padina australis
Ciri-ciri morfologi
Thallus dari Padina australis mirip seperti kebanyakan rumput laut dari genus
padina, yakni berbentuk seperti kipas, serta membentuk segmen-segmen lembaran
tipis (lobus) dengan garis-garis yang cenderung melingkar (radial). Sering
ditemukan struktur thallusnya berbentuk terpotong-potong.
Rumput laut padina merupakan salah
satu rumput laut coklat yang mengandung kalsium karbonat pada bagian tubuhnya,
terlihat dari warna keputih-putihan yang berada pada thallusnya.
Habitat dan distribusi
Padina australis biasa ditemukan di pinggir pantai dan bebatuan. Penyebaran algae ini
tersebar luas di perairan Pasifik selatan terutama di wilayah Australia dan
perairan Samudera Hindia. Di Indonesia sendiri alga ini mudah sekali ditemukan
di hampir seluruh pesisir kepulauan.
Potensi
Beberapa aspek potensial yang pernah
digali antara lain kajian potensi antibakteri dan antioksidan (Hongayo et al,
2012) serta penggunaan ekstraknya sebagai antibakteri terhadap pengendalian
bakteri vibrio (Salosso dkk, 2011). Pada beberapa tempat digunakan sebagai
pupuk organik. Masyarakat di kepulauan Riau, Lampung selatan, Jawa selatan,
serta sumbawa menggunakannya sebagai bahan makanan (Poncomulyo dkk. 2006).
Banyaknya jumlah spesies rumput laut
ini di perairan indonesia merupakan tantangan bagi kita untuk menggali lebih
dalam potensi yang dimiliki oleh spesies rumput laut ini.
Terus berkarya dan gali terus
potensi bahari Indonesia.
RUMPUT LAUT UNTUK BANGSA!
Referensi:
Hongayo, Menelo C ; Larino, C Ranel;
Malingin, Daisy L. 2012. Antibacterial
and Antioxidant effects of Brown Alga Padina australis Hauck Crude Extract. IAMURE
Multidisciplinary Research Publications.
Poncomulyo; Taurino; Maryani, Herti;
Kristiani, Lusi;, 2006. Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Salosso, Y; Prajitno, A. ; Abadi,
A.L. ; Aullanni’am. 2011. Kajian Potensi
Padina australis Sebagai Antibakteri Alami dalam Pengendalian Bakteri Vibrio
alginolitycus Pada Budidaya Ikan Kerapu Tikus (Cromeleptus altivelis). Fakultas
Perikanan Universitas Brawijaya; Malang
0 comments:
Post a Comment