Siapa yang tidak
mengenal rumput laut? Tumbuhan yang merupakan makroalga bentik ini sering
kita temukan di pesisir pantai. Sehari-hari kita menemukan mereka di dalam
semangkuk es rumput laut segar serta ekstraknya yang berupa karaginan dalam berbagai
produk jeli kenyal, bahan penstabil dalam produk makanan seperti es krim,
obat-obatan, pasta gigi, dan lain-lain.
Salah satu
spesies rumput laut yang paling banyak dimanfaatkan dan menjadi komoditas utama
di pasar dunia adalah Eucheuma cottonii atau
modern ini lebih dikenal dengan nama Kappaphycus
alvarezii atau Kappaphycus cottonii.
Spesies ini merupakan salah satu penghasil utama Kappa karaginan.
Kappaphycus
alvarezii termasuk dalam
jenis alga merah (Rhodophyta) dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Archaeplastida
Phylum : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Gigartinales
Family : Solieriaceae
Genus : Kappaphycus
Species : K. alvarezii
(Doty ex P.C.Silva in P.C. Silva, Basson & Moe 1996: 333)
Bentuk
morfologinya secara umum antara lain thallusnya bercabang-cabang berbentuk
pipih dengan percabangan yang tidak teratur karena diselimuti oleh
nodula-nodula. Permukaannya licin, teksturnya kenyal (cartillagenous). Meskipun
tergolong sebagai alga merah, jenis rumput laut ini tidak selalu ditemukan
berwarna merah. Variasi warnanya antara lain merah, hijau, hijau kuning, hingga
abu-abu. Pigmentasinya tergantung kondisi lingkungan dimana ia tumbuh.
Di
alam habitat tumbuhnya biasanya berupa substrat batu karang pada daerah pantai
dengan terumbu karang dengan arus air laut yang tetap dengan variasi suhu
harian yang kecil (Aslan, 1998). Alga ini hidup di zona pasang surut hingga
zona subtidal serta membentuk koloni yang luas.
Rumput
laut merah jenis Eucheuma banyak dibudidayakan karena kadar karaginan yang didapatkan
darinya berkisar antara 54 – 73% dari biomassanya tergantung jenis dan lokasi
tumbuhnya (Atmadja, 1996). Jenis Kappaphycus alvarezi juga terkenal
karena kecepatan tumbuhnya. Jenis ini diketahui dapat melipat gandakan
biomassanya dalam 15 – 30 hari.
Kecepatan
tumbuhnya yang cukup tinggi, kadar karaginan yang cukup tinggi, serta permintaan
pasar yang besar menjadikan rumput laut ini sebagai salah satu komoditas
unggulan. Lahan budidaya Kappaphycus
alvarezii tersebar luas di seluruh Indonesia, terutama wilayah pulau Jawa
dan Sulawesi.
Sumber:
Aslan, Laode M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisius; Jakarta.
Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. 2004. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput
Laut. Direktorat Pembudidayaan
Kadi, A., dan W.S.
Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae). Jenis, Reproduksi,
Produksi, Budidaya dan Pasca panen. Puslitbang Oseanologi – LIPI, Jakarta
: 71 pp.
Assalamualaikum...kak.. Bgmn caranya kita membedakan tiap jenis alga coklat yg ada??
ReplyDelete